DPR - Dewan Perwakilan Rakyat

09/24/2021 | News release | Distributed by Public on 09/24/2021 18:44

Komisi X Apresiasi Tingginya Minat Baca Masyarakat Solo

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2021). Foto: Tari/Man

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengapresiasi tingginya minat baca masyarakat muda Solo, berdasar laporan yang disampaikan Dinas Perpustakaan Daerah Solo. Menurutnya dalam kondisi pandemi saat ini yang membatasi mobilitas masyarakat penting bagi pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas perpustakaan digital, agar masyarakat dapat mengakses literatur yang sudah digitalisasi dengan mudah dan ramah untuk berbagai kalangan, tanpa harus datang secara langsung ke gedung perpustakaan.

"Menurut laporan Dinas Perpustakaan Daerah Solo, minat baca terutama masyarakat muda itu tinggi, cuma sekarang (tinggal) bagaimana fasilitasnya perlu disiapkan untuk mereka. Dengan demikian minat baca tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik perlu diimbangi dengan fasilitas digitalnya maupun akses yang memudahkan untuk semua golongan, dalam hal ini tentu perpustakaan itu," jelas Andreas saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2021).

Dalam kunjungan yang dipimpin yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti tersebut, Andreas menginginkan masyarakat, khususnya pelaku seni dan penulis buku dapat memenuhi kebutuhan literaturnya melalui perpustakaan yang tersedia di Solo, walaupun ada internet di zaman modern ini, namun tidak dapat dipastikan kebenarannya. Menurut legislator dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) I tersebut, perbedaannya, koleksi buku di perpustakaan sudah dapat dipastikan kebenarannya.

"Menulis itu membutuhkan sumber (inspirasi) informasi literatur saat mengerjakannya, tentu imajinasi juga dibutuhkan. Di sinilah fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan, dengan demikian penulisannya dapat berkembang. Kita semua mengetahui bahwa di zaman serba modern ini ada yang namanya dunia maya (internet) atau melalui Google, tapi informasi yang valid kebenaran datanya sudah seharusnya ada di perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber pengetahuan," ungkap Andreas. (mri/sf)