PT Semen Indonesia Persero Tbk

04/30/2024 | Press release | Distributed by Public on 04/30/2024 09:28

Berikut Ini Daftar UKM Binaan SIG yang Sukses Gantikan Sparepart Impor di Pabrik Semen

Inisiatif PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dalam meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sparepart(suku cadang)berbasis UKM binaan terus menunjukkan capaian membanggakan. Setelah mendapatkan pendampingan dan melewati serangkaian uji coba selama 1 tahun, sebanyak 8 UKM binaan SIG akhirnya berhasil memproduksi 10 jenis sparepartyang memenuhi standar industri dan siap digunakan di pabrik-pabrik SIG.

Salah satunya adalah CV Kawani Tekno Nusantara (Kawani). Kawani merupakan UKM yang bergerak di industri manufaktur mekanik, khususnya pada bidang pembuatan komponen permesinan (machinery parts manufacture), fabrikasi, pemeliharaan dan perbaikan, serta rancang bangun mesin (design engineering).

Badan usaha yang beroperasi di Bandung ini memproduksi 3 jenis sparepartsesuai standar pabrik SIG, antara lain shaft impeller filling spout (penerus gaya putar impeller pada mesin rotary packer), wedge cooler (elemen penyangga cross bar pada clinker cooleragar tidak bergeser), dan roller pan conveyor (roda baja penumpu pan conveyor).

Direktur Kawani, Yadi Taufik Nugraha merasa bersyukur karena mendapat pendampingan dari SIG, sehingga bisa memproduksi sparepartpabrik SIG sesuai standar nasional hingga masuk ke marketplacePadi UMKM. Menurutnya, ini merupakan peluang besar untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis.

Bergabung sejak 2022, Kawani berhasil menuntaskan semua tahapan dalam produksi sparepartpada akhir 2023. Tahapan tersebut meliputi edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, proses uji coba, hingga tes performa di pabrik SIG. Tidak lama berselang, Kawani menerima pesanan produk wedge coolersebanyak 1.000 piecesuntuk pabrik PT Semen Gresik Pabrik Rembang.

"Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan Kawani dapat terus memasok kebutuhan sparepart pabrik SIG. Dalam menjalankan hubungan bisnis, Kawani selalu mengutamakan kualitas produk dan deliveryyang tepat. Proses quality controljuga dilakukan menggunakan alat-alat ukur yang presisi. Semua kami lakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan," kata Yadi Taufik Nugraha.

Selain Kawani, 7 UKM lainnya yang juga berhasil memproduksi sparepartpabrik SIG, antara lain PT Papaja Maju Mandiri memproduksi liner shell lower reject raw mill (plat pelindung pada vertical roller mill); PT Yotano Teknik Indonesia memproduksi bottom dies mold U (cetakan pembuat interlock brick); PT 3S International memproduksi pressure gauge (alat ukur tekanan)danthermocouple(alat pengukur suhu).

Selanjutnya PT Bimuda Karya Teknik memproduksi chain drive (rantai mesin truck loader); PT Sari Teknindo Perkasa dan CV Desra Teknik memproduksi carry idler (alat penumpu belt conveyor); serta PT Aneka Mitra Indogunamemproduksi pulley non-drive (pulley padabelt conveyor).

Dengan demikian, kedelapan UKM binaan SIG tersebut telah berhasil memproduksi sparepart yang siap digunakan di pabrik-pabrik SIG untuk substitusi produk impor. Pola kerja sama ini tidak hanya mendukung kemajuan industri dalam negeri, khususnya UKM dengan menjadi bagian dalam rantai pasok, tetapi juga membantu Perusahaan dalam meningkatkan porsi TKDN sparepart.

Penggunaan TKDN sparepartSIG Group selalu melampaui target dan terus menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Pada 2023, realisasi penggunaan TKDN sparepartSIG Group tercatat sebesar Rp652 miliar atau lebih tinggi 9,4% dari target yang ditetapkan sebesar Rp596 miliar. Capaian pada 2023 tersebut bahkan naik 107% dari baseline2020 sebesar Rp306 miliar.

Inisiatif peningkatan TKDN berbasis UKM binaan juga membantu SIG mendapatkan produk sparepartyang andal secara teknis maupun ekonomis sesuai standar quality, cost, delivery dalam rangka mendukung pencapaian target operational excellence yang menjadi keunggulan kompetitif Perusahaan.

Sementara itu, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari menjelaskan, jenis sparepartyang diproduksi adalah yang rutin dilakukan penggantian dan dapat digunakan di seluruh pabrik, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi UKM dan membantu SIG menghemat biaya pengadaan sparepart.Ini merupakan bentuk keberpihakan SIG terhadap UKM untuk bisa terus maju, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"UKM di Indonesia memiliki kemampuan dan kualitas yang tidak kalah dari industri luar negeri. Mereka hanya butuh kesempatan, pendampingan dan dukungan pendanaan, untuk bisa mereplikasi produk impor menjadi lokal. Melalui program pembinaan ini, SIG telah membantu UKM untuk naik kelas dan siap bersaing di kancah global," ujar Reni Wulandari.