Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia

05/16/2024 | Press release | Distributed by Public on 05/15/2024 22:16

Dalam Forum CEM, Sekjen ESDM Urai Aksi Kolaboratif ASEAN Optimalkan Energi Bersih

Dalam Forum CEM, Sekjen ESDM Urai Aksi Kolaboratif ASEAN Optimalkan Energi Bersih

Thursday, 16 May 2024 - Dibaca 2 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 259.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 16 Mei 2024

Dalam Forum CEM, Sekjen ESDM Urai Aksi Kolaboratif ASEAN Optimalkan Energi Bersih


Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa Indonesia bersama negara-negara di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) telah melakukan upaya secara kolektif untuk mengimplementasikan strategi pengembangan energi dengan membuka ruang bagi sistem energi lebih bersih yang berada di kawasan ASEAN. Hal tersebut juga upaya mengejar transisi energi dan secara inklusif mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

"Semua anggota negara di ASEAN sudah memberikan komitmen dan memberikan target. Contohnya Indonesia, yang sudah menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% tahun 2025 pada bauran energi nasional, Begitupun negara ASEAN lainnya yang juga telah memiliki target masing-masing dalam memanfaatkan EBT," ujarnya dalam forum Clean Energy Ministerial (CEM) di Badung, Bali, Rabu (15/5).

Selain itu, Dadan menyebutkan bahwa negara-negara Asia tenggara juga tergabung dalam kerja sama sektor energi, yakni APAEC (ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation). APAEC menjadi pedoman kerja sama sektor energi oleh negara-negara ASEAN, dan untuk mencapai tujuan APAEC, perlu tindakan kolaboratif untuk mengoptimalkan potensi energi bersih untuk memasok kebutuhan regional dan meningkatkan ketahanan energi.

Salah satu inisiatif turunan dari APAEC yang telah dilakukan, tutur Dadan ialah ASEAN Power Grid. Yakni jaringan listrik yang menghubungkan regional Asia Tenggara. "Laos-Thailand-Malaysia-Singapura sudah melakukan perdagangan listrik multilateral. Dan tahun 2023 lalu Indonesia juga menginisiasi untuk memulai proyek interkoneksi tenaga listrik antara Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina," bebernya.

Selain itu, Dadan menambahkan ASEAN juga telah memiliki Trans ASEAN Gas Pipeline, sehingga akan mengurangi ketergantungan pada impor energi dari luar kawasan ASEAN, dan akan meningkatkan ketahanan energi regional.

Untuk diketahui, forum CEM merupakan pertemuan tahunan bidang energi yang telah berlangsung pada tahun 2010 sebagai upaya tindak lanjut COP-15 UNFCCC di Denmark. CEM bertujuan memajukan kebijakan dan program peningkatan teknologi energi bersih, knowledge sharing and best practices, serta mendorong dilakukannya transisi menuju ekonomi bersih secara global.(DAN)


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!